GANLOP.COM – Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan bahwa meskipun proses vaksinasi Covid-19 sudah mulai dijalankan, namun masyarakat tetap harus disiplin dalam menggunakan masker dan Protokol Kesehatan (Prokes 3M) dalam berbagai aktifitas sosialnya.
Rudi menjelaskan bahwa Pemerintah dan segenap elemen masyarakat akan mendukung vaksinasi dalam membangun kekebalan melawan virus ini. Namun demikian, masker medis yang berkualitas tetap akan menjadi protokol penting bagi semua warganya dalam menghindarkan diri dari virus korona dan kemungkinan strain barunya yang muncul di dunia.
“Hingga pandemi ini usai, ada dua hal yang akan kita
percepat dan perkuat implementasinya. Pertama adalah vaksinasi, dan yang kedua
adalah disiplin penggunaan masker berkualitas dalam semua aktifitas sosial.
Vaksin dan masker sama-sama pentingnya,” kata Rudi.
Rudi menyampaikan betapa pentingnya masker medis yang
berkualitas bagi masyarakat dalam kesempatan distribusi 5 juta masker medis di
20 wilayah Indonesia, yang saat ini mulai menyambangi wilayahnya. Acara
dilakukan di Aula Lantai 4 Kantor Walikota Batam, Rabu (20/1/2021) sore.
Misi Kemanusiaan yang mendistribusikan masker medis
Aice-SHIELD dimotori oleh koalisi besar berbentuk pentahelix berbagai elemen
pemangku kepentingan. Gerakan berawal dari Kantor Staf Presiden (KSP), Gerakan
Pemuda Ansor (GP Ansor) dan produsen es krim Aice Group.
“Masker medis yang didistribusikanGP Ansor dan Aice Group ini menjadi komplemen yang penting bagi proses vaksinasi Indonesia. Masker medis berkualitas adalah upaya kolektif koalisi stakeholder yang pas dalam menjagai masyarakat. Edukasi soal masker atau 3M memerlukan partisipasi semua elemen. Pemerinth kota (Pemko) sangat mengapresiasi gerakan masker medis ini,” tambah Walikota.
Walikota juga menambahkan meski vaksinasi sudah jalan
bertahap, ia akan tetap menjaga kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan
Protokol 3M. Terlebih lagi, proses vaksinasi akan berjalan dalam waktu yang
cukup lama.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah Pusat sendiri telah
menjelaskan bahwa proses vaksinasi ke seluruh masyarakat Indonesia bisa memakan
waktu satu setengah hingga tiga setengah tahun. Masker harus tetap digunakan,
lalu prokes jaga jarak serta cuci tangan akan terus wajib diimplementasikan di
berbagai sektor.
Senada dengan Walikota, Juru Bicara sekaligus Brand Manager
Aice Group Sylvana mengatakan bahwa perusahaannya telah sepakat bersama KSP dan
GP Ansor dalam menjalankan aktivitas konkret melawan virus berbahaya ini.
Aice menilai setidaknya ada dua kunci sukses keberhasilan
yang saling berkorelasi dalam menimalisasi penularan. Daya tahan masyarakat
suatu daerah dalam melawan virus korona sangat ditentukan oleh adanya integrasi
kepemimpinan yang tegas dengan partisipasi tinggi masyarakat menjalankan
Prokes.
Sylvana menilai bahwa keterbatasan jumlah tempat tidur dan
fasilitas kurasi di rumah sakit khusus pasien Covid-19 harus dipertimbangkan.
Pencegahan penularan di kelompok masyarakat yang rentan tertular virus jahat
ini.
Ia mengharapkan, gerakan Aice Group bersama KSP dan GP Ansor
dalam mengalokasikan 150 ribu masker medis 3-ply ke Batam di pertengahan
Januari ini akan efektif perburukan situasi. Batam sebagai salah satu pusat
ekonomi terbesar Indonesia perlu terhindar dari pandemi. Keterbatasan di
infrastruktur kurasi sudah makin terlihat. Jumlah dokter dan Nakes akan
kesulitan menyembuhkan seluruh warga.
“Keterbatasan fasilitas rumah sakit dan tingginya jumlah
kematian Dokter dan Nakes yang cukup tinggi harus kita waspadai. Kita perlu
bersama-sama dengan sekuat tenaga membatasi penularan. Aice Group berharap misi
kemanusiaan 5 juta masker medis ini akan memperkuat langkah vaksinasi yang
sedang berjalan. Mudah-mudahan 2021 akan menjadi tahun terakhir pandemi untuk
bangsa kita,” harap Sylvana.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor
Kepulauan Riau Rahmad Budi Harto mengatakan bahwa misi kemanusiaan
organisasinya bersama produsen es krim nasional ini adalah gerakan lintas
kelompok masyarakat. Ansor, Aice dan KSP melibatkan semua elemen masyarakat
dari semua suku, agama maupun kelompok profesi di Batam.
Menurutnya, misi kemanusiaan yang telah berjalan sejak April
saat pandemi baru melanda Indonesia menempatkan diri di garda depan yang riil
memperkuat titik terlemah infrastruktur dalam melawan virus jahat ini. Kelompok
masyarakat paling rentan tertular menjadi titik fokus utamanya.
GP Ansor, Aice dan kalangan dokter dan Nakes sudah melakukan banyak langkah perbaikan
sejak awal pandemi di Indonesia. Pada April tahun lalu, Aice dan GP Ansor
mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) yang kala itu sangat langka di
kalangan Nakes. Ansor dan Aice Group masuk ke belasan rumah sakit di wilayah
Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim
untuk Nakes.
Saat itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang belum
lama masuk Kabinet sebagai Menteri Agama mengatakan bahwa Ansor akan berada di
garda depan dalam memperbaiki kondisi negeri saat pandemi ini. Pria yang kerap
dipanggil Gus Yaqut ini memerintahkan Ansor dan Banser untuk memperkuat
perlindungan keselamatan nyawa Nakes dengan APD yang lengkap.
Selain itu, sejuta es krim Aice juga didistribusikan GP
Ansor dan Aice ke kalangan dokter dan Nakes. Ia meyakini es krim akan
menimbulkan keceriaan di kalangan Nakes yang sudah lelah jiwa dan raganya saat
awal pandemi tersebut.
Rahmad juga menjelaskan bahwa GP Ansor Kepri akan
memfokuskan 150 ribu masker medis SHIELD kali ini untuk memperkuat pertahanan
diri beberapa kalangan masyarakat yang paling rentan tertular virus. Profesi
penggali kubur, petugas sampah, Pedagang Kaki Lima, Ojek Online, santri, guru,
dan kyai menjadi beberapa kalangan yang akan didahulukan menerima cukup masker
medis berkualitas ini.
“Ikhtiar kita saat ini adalah membuat 5 juta masker yang
dibagikan ke masyarakat grass root yang rentan tertular bisa membangun
ketangguhan bangsa kita melawan Covid-19. Insya Allah dengan semangat
kekeluargaan dan kerja bersama konkrit ini, kita bisa mawas dan saling
memperkuat diri satu sama lain. Insya Allah bangsa ini akan makin kuat dan
rekat dalam menjalani cobaan, Amin,” harap Rahmad.
Total 20 Juta Masker Medis Berkualitas Diproduksi Aice
Masker medis yang didistribusikan dalam kampanye bernama
Aice-SHIELD dinyatakan produsen es krim terkemuka ini memiliki spesikasi dan
kualitas sangat baik. Masker medis ini berbahan dengan kualitas tinggi serta
diproduksi oleh Aice Group sendiri. Aice Group menjelaskan bahwa SHIELD sudah
mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Selain 5 juta masker medis yang didistribusikan ke kalangan
masyarakat luas di 20 kabupaten dan kota, Aice juga membagikan 15 juta masker
lainnya ke masyarakat lewat jaringan penjual es krim Aice di masyarakat.
Saat ditanyai media, Sylvana menjelaskan bahwa pada saat ini
Aice memiliki lebih dari 250 ribu jaringan warung atau Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yang menjual es krim produksinya. Produsen es krim yang dikenal
dekat dengan masyarakat berbagai kalangan dan memiliki harga terjangkau oleh
semua level masyarakat ini memiliki jaringan pemasar yang kuat di masyarakat.
Hal ini menjadikan 200 ribu lebih pemasar warung tradisional
yang ada di seantero Nusantara membuat efektif dalam mengedukasi masyarakat
menghindari penularan.
Produsen es krim yang berpabrik di Mojokerto, Bekasi dan
satu lagi yang segera beroperasi di Sumatera Utara ini, mengatakan 100 persen
masker ini diproduksi di dalam negeri. Sejak awal pandemi, Aice memproduksi
sendiri SHIELD di pabriknya di Mojokerto.
Sylvana mengatakan bahwa gerakan kolektif berupa pentahelix
semua anak bangsa yang peduli atas cobaan yang sedang dialami semua pihak. Misi
kemanusiaan GP Ansor dan produsen es krim Aice ini sendiri merupakan aksi
bersama Pemerintah Pusat melalui KSP dan Pemerintah Daerah yang mengedepankan
peranan komunitas.
Menariknya, gerakan ini menitikberatkan peran dari organisasi
dan tokoh di masyarakat, akademisi, dan dukungan swasta, serta komunikasi yang
efektif melalui media massa.
“Aice bersama dengan banyak stakeholder di 20 kota, akan
mendistribusikan 5 juta masker. Kami akan terus bergerak bersama dan tidak akan
menyerah. Kuantitas yang cukup dan edukasi disiplin penggunaan masker berkualitas, ditambahi
dukungan kearifan lokal dari para tokoh agama dan budaya di masyarakat menjadi
kunci gerakan kita bersama ini,” kata Sylvana
Menurutnya, gerakan pentahelix membagikan masker berkualitas
didasari niatan banyak pihak dalam menghindarkan masyarakat dari bahaya droplet
mengandung virus dalam berbagai aktivitas yang makin meningkat saat ini secara
optimal. Droplet mengandung virus ini dapat muncul di dalam batuk, bersin dan
cairan yang keluar saat melakukan percakapan di ruang tertutup atau jarak
dekat.
“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar
untuk menekan penularan virus di masyarakat. Visi kemanusiaan akan selalu
menjadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat
es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga
dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam
jutaan masker medis Shield ini,” tutup Sylvana.