GANLOP.COM – Penerapan intelligence banking dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada layanan perbankan masa kini telah menjadi tren baru yang lahir dari penetrasi digital yang pesat berkembang di tengah masyarakat.
Penerapan teknologi AI tersebut dapat mendorong pendapatan perbankan melalui peningkatan melalui peningkatan personalisasi layanan kepada pelanggan dan karyawan. Oleh karena itu, penerapan AI mempunyai manfaat yang besar bagi industri perbankan di Indonesia. Terutama di era digital seperti sekarang ini, dimana bank dituntut untuk menyediakan layanan yang cepat dan praktis.
Di Indonesia, permintaan layanan bank digital semakin besar
seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna aktif internet di tahun 2020 yang
mencapai 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia.1 Pandemi
COVID-19 juga telah mempercepat layanan perbankan untuk mengadopsi teknologi
digital. Dalam beberapa bulan pertama pandemi, penggunaan online mobile banking
dalam negeri telah meningkat sekitar 20% hingga 50%.2
Dengan semakin meningkatnya permintaan layanan digital
tersebut, bank diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih cepat, mudah,
praktis, dengan biaya terjangkau, dan kemudahan akses dimanapun dan kapanpun.
“Era digital telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengakses layanan perbankan. Sebuah riset menunjukkan bahwa 40% responden lebih memilih transaksi perbankan secara online dan 42% juga akan lebih menggunakan mobile banking dibanding 8% yang mengatakan tidak.2 Data tersebut menunjukkan bahwa di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar nasabah lebih memilih untuk menggunakan digital platform untuk layanan perbankan yang lebih mudah diakses. Terlebih lagi dengan penerapan teknologi AI, akan memberikan banyak manfaat bagi nasabah maupun perbankan,” kata Chief Technology Officer Amar Bank, Kevin Kane dalam gelaran acara MarkPlus Conference 2021.
Menurut data McKinsey & Company, terdapat beberapa
keuntungan dalam menggunakan AI di layanan perbankan. Pertama, meningkat
revenue melalui peningkatan personalisasi layanan kepada nasabah maupun
karyawan. Kedua, menurunkan pengeluaran melalui efisiensi dari teknologi
otomatisasi, mengurangi error rates, dan pemanfaatan sumber daya yang lebih
baik. Terakhir, bank dapat menangkap peluang baru berdasarkan data yang telah
dikumpulkan.
Selain AI, terdapat infrastruktur lainnya yang dibutuhkan
dalam mendukung intelligence bank, yaitu Cloud, Data, dan Application
Programming Interface (API). “Dengan menggunakan cloud, bank dapat meningkatkan
skalabilitas dan kecepatan dari computer engine yang membantu dalam proses
layanan perbankan. Di sisi lain, data seorang nasabah di layanan perbankan kadang
terpisah-pisah. Jika data dapat diintegrasikan dalam satu tempat, pengelolaan
data dan kegiatan pemasaran perbankan akan dapat lebih tepat sasaran. Sementara
itu, integrasi API juga dibutuhkan untuk membantu ketersediaan data dan menyediakan
end-to-end services kepada nasabah,” tambah Kevin Kane.
Intelligence banking merupakan perbankan digital yang
didukung oleh kapabilitas kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pengalaman
perbankan yang mudah, cerdas, dan terpersonalisasi. Pengamat ekonomi dan
digital perbankan dari Institute for Development of Economics and Finance
(INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat bahwa perbankan digital yang
ada saat ini lebih bersifat menyediakan layanan perbankan yang terdigitalisasi.
Untuk memenuhi ekspektasi nasabah yang terus meningkat dan
tetap bersaing di era digital yang penuh dengan kecanggihan tekonologi, maka
perbankan yang mengutamakan teknologi AI akan mampu menyediakan layanan dan
pengalaman yang cerdas (intelligent), dipersonalisasi sesuai dengan prilaku dan
kebutuhan nasabah, serta omnichannel yang lebih seamless menghasilkan produk
dan layanan yang lebih relevan. Oleh karena itu, kedepan intelligence banking
akan bisa menjadi masa depan bagi layanan perbankan, karena memanfaatkan
teknologi baru sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah.
“Melalui sebuah aplikasi perbankan dengan teknologi AI dapat
memberikan banyak manfaat bagi nasabah dan juga meningkatkan customer
experience, seperti memahami pola pengeluaran nasabah, mendapatkan kemudahan
dan keamanan melakukan pembayaran dalam bertransaksi, menganalisis kesehatan
keuangan nasabah, mendapatkan solusi dan saran dalam pengelolaan keuangan
sehari-hari baik itu untuk menabung maupun investasi, serta bisa mendapatkan tampilan
portofolio tabungan dan Investasi serta keuntungan yang akan didapat. Berbagai manfaat
tersebut tentunya akan dapat mendukung pengelolaan keuangan serta gaya hidup
yang lebih baik. Selain itu, dengan mengadopsi teknologi digital dan AI, akan
menjadikan perbankan konvensional lebih mudah menjalankan layanan seperti yang
sudah dijalankan oleh aplikasi yang dimiliki perusahaan fintech. Penelitian
yang dilakukan dalam konteks Indonesia menyebutkan pemanfaatan teknologi AI
juga meningkatkan tingkat inovasi secara nasional sebesar 57% pada tahun 2021,”
kata Bhima Yudhistira.
Melihat pesatnya perkembangan teknologi digital dan AI,
mendorong PT Bank Amar Indonesia Tbk. ("Amar Bank”), sebagai perusahaan teknologi
dengan lisensi perbankan dan bank digital murni pertama yang fokus pada
pengembangan digital-only bank di Indonesia, untuk terus bertransformasi dan
berkembang mengikuti perkembangan digitalisasi agar dapat melayani masyarakat
Indonesia. “Amar Bank berkomitmen terhadap inovasi yang mengubah hidup nasabah
menjadi lebih baik. Berangkat dari komitmen tersebut, Amar Bank telah memperkenalkan
pinjaman digital pertama di Indonesia melalui Tunaiku dan baru-baru ini juga telah
meluncurkan inovasi produk berbasis aplikasi perbankan seluler berbasis AI,
Senyumku,” ujar Kevin Kane.
Aplikasi Tunaiku dan Senyumku hadir untuk dapat
berkontribusi dalam upaya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia.
Aplikasi Tunaiku mengutamakan kebutuhan nasabah dalam melakukan pengembangan
produk dan fitur serta memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum
atau kurang terlayani oleh perbankan atau jasa keuangan formal.
Sedangkan aplikasi Senyumku merupakan aplikasi mobile-only
intelligent bank pertama di Indonesia yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI)
yang canggih dalam memberikan layanan perbankan yang personal kepada nasabah
dan masyarakat, khususnya kaum milenial. Senyumku dirancang untuk membantu
nasabah menumbuhkan kebiasaan menabung, melacak pengeluaran, dan berinvestasi
secara teratur untuk masa depan.
“Kami percaya, dengan memanfaatkan big data dan teknologi AI
melalui kedua produk tersebut, diharapkan dapat membantu menyederhanakan proses
layanan keuangan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, melayani
lebih banyak orang, dan mengubah hidup nasabah menjadi lebih baik,” tutup Kevin
Kane.