JAKARTA, GANLOP.COM – Traveloka hari ini memaparkan serangkaian inovasi berbasis teknologi yang dilakukan perusahaan selama menghadapi pandemi di 2020 serta menyampaikan prediksi tren perjalanan dan wisata di tahun 2021.
Selain untuk memperkuat komitmen perusahaan sebagai perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, serangkaian inovasi tersebut dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam memulihkan ekonomi, khususnya sektor pariwisata, yang terimbas sangat signifikan akibat pandemi.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Republik Indonesia mengatakan, “Hingga saat ini, pandemi COVID-19 masih menjadi
ancaman nyata. Protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama di tengah upaya
kami untuk memulihkan sektor pariwisata, dan upaya ini membutuhkan dukungan
semua pihak.”
“Sebagai perusahaan teknologi dengan jumlah pengguna dan
mitra yang sangat besar dan luas, Traveloka dapat berpartisipasi untuk membantu
memastikan dijalankannya protokol kesehatan dengan baik oleh wisatawan maupun
para pelaku wisata sehingga membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi,
khususnya di sektor pariwisata.”
Albert, Co-Founder Traveloka mengatakan, “Sebagai perusahaan
teknologi, kami selalu menempatkan inovasi produk dan fitur sebagai prioritas
utama untuk mendorong keamanan, kemudahan dan kenyamanan pengguna dalam
memanfaatkan layanan kami. Di masa pandemi seperti sekarang, kami turut
memastikan bahwa berbagai inovasi berbasis teknologi dan inisiatif yang kami lakukan
tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pengguna kami yang terus berubah, tapi
juga mendukung upaya-upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi.”
“Dengan mengedepankan kepatuhan kepada protokol kesehatan, untuk mengantisipasi kebutuhan pengguna yang mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru di masa pandemi, kami telah meluncurkan beragam produk dan fitur inovatif yang memungkinkan pengguna memenuhi kebutuhan perjalanan dan gaya hidupnya baik dari faktor jaminan protokol kesehatan, potongan harga, hingga fleksibilitas penggunaan produk dan layanan yang kami sediakan.”
Di dalam negeri sendiri, minat masyarakat untuk melakukan
perjalanan wisata terhitung masih tinggi. Berdasarkan survei internal terhadap
pengguna Traveloka antara 28 Mei dan 16 Agustus 2020, 67% responden memilih
liburan sebagai aktivitas yang paling ingin dilakukan setelah pandemi berakhir.
Sementara itu, sepanjang tahun lalu 26% pengguna Traveloka
menyatakan telah berlibur dan 72% dari mereka pergi keluar kota domisili dengan
menggunakan mobil pribadi (roadtrip). Destinasi terpopuler selama 2020 untuk
staycation maupun roadtrip adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya, disusul oleh Malang,
Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bali. Berdasarkan survei internal terhadap
pengguna yang menyatakan bahwa hampir separuh dari para pengguna berencana
untuk melakukan perjalanan menggunakan transportasi pesawat.
karena itu, Traveloka memprediksi bahwa penerbangan akan kembali
meningkat sebagai transportasi utama dalam bepergian. Selain itu, staycation
dan roadtrip akan tetap menjadi favorit pengguna di 2021. Sudah mulai
tersedianya vaksin COVID-19 di Indonesia juga diprediksi akan mendorong
kepopuleran destinasi luar kota di tahun ini.
Berbagai macam inovasi dan inisiatif berbasis teknologi yang
dilakukan Traveloka di sepanjang 2020 merupakan bagian dari upaya untuk
beradaptasi dengan situasi pandemi yang telah menurunkan jumlah pengguna harian
pada platform Traveloka hingga 70% sejak bulan Maret 2020 dan menaikkan permintaan
refund hingga 10x dengan ribuan permintaan per menitnya pada bulan April.
Terobosan-terobosan tersebut mendapat sambutan yang sangat
baik dari masyarakat, terlihat dari peningkatan jumlah pengguna harian yang
hampir mencapai 100% sejak Juni hingga akhir tahun 2020. Sejumlah inovasi
tersebut diantaranya OnlineXperience yang menawarkan lebih dari 100 sesi unik
yang dirancang untuk mendorong pengguna agar tetap menikmati waktu luang di
rumah bersama keluarga.
Sejak diluncurkan 15 Juni 2020, lebih dari 100.000 pengguna
telah menikmati beragam pengalaman yang disediakan. Traveloka Eats Delivery
yang diluncurkan di Oktober 2020 menghadirkan layanan antar makanan dari lebih
dari 200 restoran favorit ke rumah pengguna. Kemudian, Traveloka juga meluncurkan
produk terbarunya, Traveloka COVID-19 Test yang dapat diakses melalui Traveloka
Xperience untuk membantu pengguna melakukan uji tes polymerase chain reaction
(PCR) dan rapid test.
Kehadiran produk Traveloka
COVID-10 Test diharapkan dapat memudahkan pengguna untuk melengkapi persyaratan
dokumen perjalanan yang diwajibkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk menekan
laju penyebaran wabah COVID-19. Sepanjang 2020, sekitar 200.000 tes COVID-19
telah dipesan oleh pengguna Traveloka.
Selain inovasi tersebut, Traveloka juga meluncurkan kampanye
Clean Partners demi membantu para mitra untuk menerapkan protokol kesehatan dan
membantu pengguna saat menentukan pilihannya. Sejak Agustus 2020, pengguna
Traveloka dapat memanfaatkan CleanAccommodation untuk memilih akomodasi yang
telah memenuhi Protokol CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) yang direkomendasikan
WHO dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hingga saat ini, lebih 1.000 mitra di 90 kota
mengaplikasikan protokol tersebut. Traveloka juga meluncurkan CleanTrip Bus
& Shuttle untuk menghadirkan perlindungan ekstra bagi para penumpang selama
di perjalanan.
Berkolaborasi dengan lebih dari 20 mitra, program ini telah
menarik lebih dari 36,000 pengguna sejak diluncurkan di Juli 2020. Terakhir,
layanan CleanXperience membantu pengguna memilih lebih dari 1.000 mitra dari 12
tipe industri di lebih 64 kota yang telah berkomitmen untuk menerapkan standar protokol
seperti pembatasan sosial, petugas yang memakai peralatan pelindung, dan
pengecekan suhu tubuh pegawai dan pengunjung.
Menurut ekonom senior dari Institute for Development of
Economics and Finance (Indef), Aviliani, penerapan protokol kesehatan yang
sebaik mungkin oleh pelaku dan destinasi wisata menjadi salah satu faktor
pendukung penting dalam upaya memulihkan sektor pariwisata di Indonesia.
“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan paling
cepat pulih di 2021 karena masyarakat Indonesia telah menjadikan pariwisata
sebagai kebutuhan pokok. Kemudahan akses terhadap berbagai layanan perjalanan
berbasis teknologi yang telah dikurasi dan diadaptasi sesuai dengan situasi
pandemi, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang menyeluruh seperti
yang ditawarkan Traveloka, akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mendukung upaya pemulihan tersebut.”
“Upaya pemulihan sektor pariwisata dan kesehatan harus
berjalan seimbang. Kami selalu siap mendukung upaya pemerintah untuk menghadapi
pandemi, salah satunya dengan menggalakkan protokol CHSE di destinasi wisata
bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Melalui inovasi dan kolaborasi
berbasis teknologi, kami juga optimis dapat berkontribusi secara positif
terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata,”
tutup Albert.