JAKARTA, GANLOP.COM - Pepsodent telah mengkonfirmasi hasil studi in vitro yang diprakarsai oleh Unilever menunjukkan bahwa formulasi Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9%.
Kehadiran Pepsodent Active Defense Mouthwash berpotensi semakin melindungi kesehatan keluarga Indonesia di tengah pandemi sebagai pelengkap anjuran 3M yang digaungkan oleh pemerintah.
Dengan semangat untuk turut berperan dalam membantu
mengurangi transmisi COVID-19, Pepsodent akan mendonasikan produk ini ke
sejumlah Rumah Sakit rujukan dan Wisma Atlet Kemayoran, bekerja sama dengan Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB)
dan Gerakan Pakai Masker (GPM).
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc. selaku Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation menerangkan, “Di tengah situasi pandemi yang masih mengkhawatirkan, studi awal kami menunjukkan hasil yang menjanjikan. Teknologi CPC yang kami gunakan telah dikenal oleh industri perawatan gigi dan mulut karena kemampuannya dalam mengurangi bakteri, mencegah plak gigi dan peradangan gusi–tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam rongga mulut.”
“Sebagai brand yang selalu berupaya melindungi senyum sehat
keluarga Indonesia melalui berbagai inovasi, kami berharap keunggulan dari
Pepsodent Active Defense Mouthwash yang mengandung CPC dapat merawat kesehatan gigi dan mulut
sekaligus menjadi cara tambahan yang potensial untuk membantu mengurangi
transmisi COVID-19,” lanjut Drg. Mirah.
drg. Tritarayati, SH, MHKes. selaku Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menuturkan, “Di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus ini akan terkendali, ternyata masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan COVID-19. Selain di saluran pernafasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur. Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus. Sementara, data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa lebih dari 50% penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita.”
Faktanya, virus penyebab COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung, yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala.
Drg. Mirah menerangkan, “Mengurangi jumlah virus di mulut
dipercaya dapat membantu mengurangi penularan. Berbagai temuan menunjukkan
bahwa mouthwash berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan
sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan
mengenakan masker.”
“Unilever ikut berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis
dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus
SARS-CoV-2. Kami menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac,
laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara
internasional untuk mengukur efektivitas mouthwash yang mengandung teknologi
CPC, seperti inovasi Pepsodent Active Defense,” lanjut drg. Mirah.
Unilever telah mempubilkasikan hasil penelitian sebelumnya
tentang efek mouthwash yang mengandung CPC pada pengganti virus corona di
platform riset biologi Biorxiv, yang juga memperlihatkan bahwa Pepsodent Active
Defense Mouthwash yang mengandung 0,07% CPC bekerja efektif mengurangi jumlah
virus SARS-CoV-2 hingga 99,9% dengan menargetkan dan menghancurkan selubung
lipid dari virus tersebut.
Dalam studi yang membandingkan produk ini dengan produk mouthwash
yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, hanya teknologi
CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.
Dr. drg. Armelia Sari Widyarman, M.Kes. selaku Dokter Gigi dan Peneliti berkomentar, “Kami mengapresiasi studi yang dilakukan oleh Pepsodent sebagai bentuk kepedulian untuk membantu melindungi masyarakat di tengah pandemi ini. Hasil studi ini didukung oleh sebuah uji klinis dari sekelompok peneliti independen di Singapura yang melibatkan sejumlah penderita COVID-19. Uji klinis tersebut memperlihatkan bahwa berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 secara signifkan setelah berkumur selama 30 detik, dan efeknya bertahan selama 6 jam.”
Studi awal ini menginspirasi Pepsodent untuk mendonasikan
50.000 produk Pepsodent Active Defense guna memberikan perlindungan tambahan
kepada para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dalam upaya menekan
laju transmisi COVID-19. Donasi ini akan diberikan ke Rumah Sakit rujukan di
wilayah Jabodetabek dan Wisma Atlet Kemayoran.
Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menjadi salah satu
mitra Pepsodent dalam menyalurkan donasi ini. dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes.
selaku Ketua Umum PERSI mengatakan, “Industri Rumah Sakit tengah menghadapi
perjuangan panjang melawan COVID-19. Untuk itu, upaya pengendalian dan pencegahan
di dalam lingkungan rumah sakit sangat diperlukan. Di tengah tingginya risiko
penularan COVID-19, kami harap donasi ini dapat membantu pihak Rumah Sakit
dalam melindungi tenaga medis dan pasien dari penyebaran virus.”
Glyn Roberts PhD, Head of Unilever Global Oral Care R&D
menerangkan bahwa meskipun penelitian dari Unilever masih terus berlanjut, para
ilmuwan terkemuka telah meninjau data studi ini dan setuju bahwa dengan
membagikan hasilnya secara luas, masyarakat dapat mempertimbangkan untuk mengikutsertakan
berkumur dengan mouthwash berbasis CPC, seperti Pepsodent Active Defense, sebagai
tambahan dari tindakan pencegahan transmisi COVID-19 lainnya.
Hal ini disetujui oleh Prof. Iain Chapple, Head of Research
dari Institute of Clinical Sciences, University of Birmingham. Menurutnya,
mouthwash dengan kandungan teknologi CPC dapat menjadi langkah sederhana,
efektif, dan aman bagi masyarakat untuk mengambil tindakan perlindungan dan
pencegahan transmisi COVID-19 bersama dengan langkah-langkah yang
direkomendasikan oleh otoritas kesehatan.
“Pada akhirnya, kami mengajak masyarakat semakin melindungi
diri dan keluarga terhadap risiko penyebaran COVID-19 melalui tindakan 3M
Ekstra, yaitu: Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak fisik, Menggunakan
masker, dan dilengkapi dengan Menjaga kesehatan rongga mulut. Dengan menerapkan
kebiasaan yang baru ini, kita bisa berperan mengurangi angka transmisi COVID-19
di lingkungan kita,” tutup Drg. Mirah.