JAKARTA, GANLOP.COM – Melanjutkan kesuksesan dari ajang Indonesia Fintech Summit & Expo tahun lalu (IFSE 2019), Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) akan menggelar Pekan Fintech Nasional (PFN) 2020 dan Indonesia Fintech Summit (IFS) 2020. Pelaksanaan gelaran tersebut didukung sepenuhnya Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai kolaborasi antara regulator, industri, dan para pemangku kepentingan lainnya di ekosistem keuangan digital Indonesia dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional melalui adopsi fintech.
Memanfaatkan momentum Harbolnas, rangkaian acara PFN 2020 yang bertema “To Survive and To Thrive: Accelerating National Economic Recovery through Concerted Efforts in the Digitization of Indonesia’s Financial Services” akan berlangsung selama dua minggu berturut-turut pada 11-25 November, diawali dengan kegiatan IFS 2020 pada tanggal 11-12 November, dan diakhiri dengan acara penutupan pada 25 November.
Bank Indonesia memberikan dukungan terhadap pelaksanaan PFN 2020. Fintech Summit dan Pekan Fintech Nasional 2020 dapat menjadi wadah penting untuk menyatukan langkah antara pelaku industri dan otoritas dalam percepatan transformasi digital ekonomi keuangan. Penyelenggaraan saat ini dipandang sangat tepat waktu (timely) agar dapat berkontribusi secara riil dalam percepatan pemulihan ekonomi di masa pandemi. Event ini juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai berbagai manfaat dan risiko layanan fintech, serta variasi produk dan layanan yang ditawarkannya, baik bagi individu maupun bisnis seperti UMKM, yang mungkin selama ini belum sepenuhnya terjangkau oleh layanan keuangan konvensional.
“Kami sangat antusias dalam memberikan dukungan agar
rangkaian acara PFN 2020 dapat terselenggara dengan sukses. OJK senantiasa
mendukung dan menunjang pertumbuhan industri fintech tanah air melalui berbagai
pengawasan dan pembinaan, seperti mengeluarkan regulasi terkait fintech yang
mengutamakan perlindungan pelanggan serta penyedia layanan, tanpa menghambat
ruang gerak inovasi,” jelas Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa
Keuangan Triyono Gani. “Komitmen OJK terhadap industri fintech salah satunya
dapat terlihat dari sudah tercatatnya 161 perusahaan fintech yang terdaftar dan
berizin di OJK hingga April 2020.”
Selama dua minggu pelaksanaan rangkaian acara PFN 2020, berbagai perusahan fintech akan menawarkan beragam promosi menarik kepada para pelanggan seperti program diskon, cashback, promo spesial, bonus/rewards, free top-up, fee waiver, dan insentif lainnya. Perusahaan-perusahaan fintech yang akan turut mendukung dan berpartisipasi dalam rangkaian acara PFN 2020 ini berasal dari sektor fintech yang berbeda-beda seperti pembayaran digital, aggregator, perencana keuangan, pinjaman online, InsurTech, payment gateway, insurance broker marketplace, property investment management, wealth management, serta klaster fintech lainnya.
“Beragam insentif, diskon dan promosi yang dihadirkan selama
PFN 2020 juga merupakan upaya untuk terus meningkatkan literasi keuangan
digital dan kesadaran masyarakat mengenai fintech. Momen ini sangat penting
bagi semua teman-teman fintech player karena dapat membantu mendorong awareness
dan pertumbuhan fintech yang senantiasa berkembang pesat. Pasalnya, jumlah fintech
yang menjadi anggota AFTECH hingga saat ini sudah mencapai 362 perusahaan,”
ujar Niki Luhur, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH).
Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Wijaya pun turut mengajak masyarakat untuk berpartisipasi di rangkaian acara PFN 2020 agar dapat lebih merasakan potensi dari manfaat layanan fintech Syariah. “Fintech Syariah telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan Indonesia memiliki fintech Syariah terbanyak di dunia. Namun begitu, masih banyak ruang bagi fintech Syariah untuk terus berkembang,” tuturnya.
Beragam promosi lainnya sedang dipersiapkan untuk menambah semaraknya PFN 2020 yang ditargetkan untuk diikuti oleh lebih dari 50% anggota AFTECH serta AFSI, dan akan segera diumumkan kepada masyarakat luas melalui situs www.fintechsummit.co.id.
Digitalisasi di sektor jasa keuangan merupakan aspek yang
sangat penting dan salah satu contohnya adalah kontribusi positif industri
fintech dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pandemi COVID-19.
Khususnya, bagi pembayaran digital yang membantu masyarakat dan UMKM dalam
melakukan transaksi selama PSBB, pinjaman online yang terus memberikan akses
finansial bagi UMKM dan peminjam individu, dukungan yang dihasilkan untuk
pertumbuhan investor reksa dana serta mempercepat distribusi obligasi ritel
Indonesia di pasar modal, dan penyaluran program bantuan sosial yang mana
AFTECH mencatat total 55 inisiatif dari 52 perusahaan fintech yang menyasar
masyarakat (47,3%), UMKM (45,4%), pemerintah (5,5%), dan lainnya (1,8%) untuk
mengurangi dampak dari pandemi terhadap ekonomi.
“PFN 2020 pun akan menunjukan bahwa banyak sekali layanan
fintech yang dapat digunakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di tengah
upaya pemulihan perekonomian dan kegiatan usaha di Indonesia,” tambah Niki
Luhur.
Situasi ekonomi dan dukungan industri fintech tersebut
menjadi salah satu latar belakang dipilihnya tema besar untuk pergelaran PFN
2020 dan IFS 2020. Adapun acara IFS 2020 akan berfokus pada langkah-langkah
percepatan digitalisasi jasa keuangan Indonesia, dengan tujuan untuk
mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan mendukung transformasi digital.
Beberapa topik bahasan yang akan menjadi sorotan diskusinya antara lain: (i)
Digitalisasi sistem pembayaran Indonesia dan dampaknya terhadap perekonomian;
(ii) Inovasi keuangan digital: SupTech dan RegTech; (iii) Teknologi dan
infrastruktur fintech; dan (iv) Perkembangan Fintech Syariah di Indonesia.