JAKARTA, GANLOP.COM – Akhir Agustus lalu, Daniel Mananta berhasil menyelesaikan tantangan lari marathon dengan jarak 42,195 km secara virtual dengan catatan waktu 4 jam 25 menit. Tantangan ini adalah bagian dari kampanye Daniel selaku Brand Ambassador UNIQLO Sport Utility Wear bersama UNIQLO Indonesia yang ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berolah raga dan hidup sehat.
Di masa pandemi seperti
sekarang, Daniel berusaha untuk tetap aktif. Olahraga menurutnya tidak hanya
menyehatkan jasmaninya, namun juga rohani atau mentalnya. "Saya memang nggak bisa kalau nggak aktif. Saya mendisiplinkan
diri untuk bergerak, berolahraga, minimal mengeluarkan keringat. Setiap kali
selesai berolahraga, saya lebih bahagia, lebih lincah, enerjik, hype, dan
positive terus."
"Mental kita harus dijaga. Sehat itu
nggak cuma secara fisik tetapi juga mental. Olahraga selama lima belas, dua
puluh, atau tiga puluh menit. Ketika saya bisa menyelesaikan olahraga selama
tiga puluh menit, itu berarti saya mengalahkan kemalasan, mengalahkan
keengganan kita yang mencegah kita untuk berolahraga. Saya bisa mengusir lemak,
mendapatkan keringat. Keringat itu kan lemak yang menangis. Haha."
"Ketika saya berolahraga, fokus saya
ke olahraga. Bukan ke hal-hal lainnya, bukan kepada kekhawatiran, kegelisahan.
Saya merasa jauh lebih positive, membuat saya memiliki mental pemenang."
Menyelesaikan
marathon dengan jarak 42,195 km dengan waktu 4 jam 25 menit, Daniel berhasil membuat rekor baru untuk dirinya. "Sewaktu marathon di Bali beberapa waktu lalu, saya finish
dengan waktu empat jam tiga puluh menit. Di Uniqlo Virtual Marathon, saya
finish lima menit lebih cepat. Di masa pandemi ini saya justru berhasil beat my
personal best. Saya hanya berlatih lari selama enam minggu sebelum Virtual
Marathon ini. Jadi sebenarnya nggak ada yang nggak mungkin."
"Mungkin ada juga yang lebih memilih
diem aja di rumah nggak melakukan apa-apa, nggak berolahraga, terima nasib aja.
Nah, saya mengajak untuk justru aktif bergerak, mengalahkan personal best kita
sendiri."
"Personal best saya nggak cuma di olahraga,
nggak hanya lari marathon. Tetapi juga dalam hal lain: saya berusaha
memperbaiki diri saya sebagai seorang communicator. Saya juga memperbaiki
hubungan yang lebih baik kepada keluarga. So, masa pandemi justru saya jadikan
motivasi untuk lebih berkembang, menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Lebih
aktif, dengan tetap menaati aturan di era new normal.”
“Finish
empat puluh dua kilometer di masa pandemi is not easy, but it is not impossible,“ tutupnya.