JAKARTA, GANLOP.COM – Seorang anak dapat dilahirkan dengan beragam metode persalinan yang dilakukan atas dasar indikasi medis atau preferensi orang tua. Namun, apapun tindakan persalinannya, imunitas anak harus dijaga karena belum banyak yang mengetahui bahwa proses persalinan caesar dapat memengaruhi imunitas anak.
Pemberian ASI eksklusif adalah cara terbaik untuk mendukung perkembangan mikrobiota sehat untuk memperkuat sistem imunitas karena di dalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi untuk mengembalikan keseimbangan mikrobiota sehat seperti probiotik dan prebiotik .
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan
Fetomaternal DR. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) menyatakan bahwa setiap ibu memiliki
kondisi yang berbeda. “Dalam banyak kasus, operasi caesar adalah prosedur yang
menyelamatkan jiwa dan bisa jadi pilihan tepat untuk seorang ibu dan anaknya.
Faktor medis seperti: paritas, panggul yang sempit, ketuban pecah dini,
pre-eklamsia, janin terlalu besar, kelainan letak janin, dan janin kembar,
serta faktor non medis seperti kondisi psikis ibu bisa meningkatkan risiko
melahirkan secara caesar. Keputusan tindakan persalinan caesar harus melalui
prosedur medis, mulai dari informed consent dan pemberian edukasi mengenai
manfaat dan risiko operasi caesar karena metode caesar pada persalinan dapat
menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang,” ujar
dr. Ali.
Orang tua yang memiliki potensi kelahiran caesar biasanya sudah mempersiapkan berbagai hal untuk kesehatan ibu dan anak. Namun, ada satu hal yang perlu diketahui lebih banyak orang tua, yaitu bahwa metode kelahiran caesar dapat memengaruhi sistem imun anak. Sebab, jalur lahir dapat memengaruhi kolonisasi bakteri dan mikrobiota saluran cerna yang penting untuk perkembangan imunitas anak.
“Metode persalinan dapat menentukan jenis mikrobiota yang
nantinya akan menghuni usus anak. Anak yang lahir secara pervaginam akan
dikolonisasi oleh bakteri vagina dan feses Ibu, termasuk Lactobacillus dan
Bifidobacterium. Sedangkan anak yang lahir secara caesar, proses kolonisasi
mikrobiotanya terpengaruh faktor eksternal sehingga terjadi ketidakseimbangan
mikrobiota usus. Kolonisasi mikrobiota usus merupakan hal yang krusial dalam
menjaga kesehatan bayi. Paparan pertama dengan komunitas mikrobiota maternal
(vagina, feses, ASI, mulut dan kulit) akan menentukan kematangan usus,
perkembangan metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka
pendek dan jangka panjang,” tambah dr. Ali.
Di kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD menjelaskan mengenai pengaruh perbedaan mikrobiota usus terhadap kesehatan anak. “Kelahiran merupakan titik yang menentukan sistem kekebalan tubuh untuk kehidupan di masa depan. Mikrobiota saluran cerna mengandung jutaan mikroba yang dianggap penting untuk mengembangkan sistem imunitas tubuh. Sementara itu, pada persalinan caesar terjadi ketidakseimbangan mikrobiota dalam sistem gastrointestinal yang memicu risiko terjadinya gangguan imunitas, termasuk alergi terhadap makanan,” ungkap Prof. Juffrie.
Sebuah penelitian menunjukkan anak lahir caesar butuh waktu
enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan anak lahir normal
sehingga anak lahir caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai
gangguan sistem imunitas.
“Awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu
penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang. Hal
yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian ASI eksklusif, karena ASI
mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik
dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotik. Kombinasi
probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan memberikan efek, dikenal juga
dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan
meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada Si Kecil yang
lahir secara caesar. Hal ini dapat membantu meningkatkan sistem imun selama dua
tahun pertama kehidupan serta menurunkan risiko anak mengidap penyakit alergi,”
tambah Prof. Juffrie.
Celebrity Mama, Cynthia Lamusu menceritakan pengalaman mempersiapkan proses kelahiran caesar anak kembarnya. “Kehamilan Tatjana & Bima merupakan kelahiran berisiko mengingat kami menggunakan metode bayi tabung (IVF), kehamilan di usia 37 tahun dan janin kembar. Kondisi ini menjadi faktor risiko yang mengharuskan saya melahirkan secara caesar. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat kami menyambut kelahiran si kembar. Kami meningkatkan intensitas cek ke dokter agar kesehatan ibu dan anak terus terpantau. Kami juga mempelajari berbagai hal tentang persalinan caesar termasuk risiko imunitas yang lemah dan potensi alergi yang lebih tinggi pada anak,” ujar Cynthia.
Cynthia menambahkan bahwa dukungan yang baik dari pihak
rumah sakit, suami, dan orang-orang terdekat membuatnya kuat dan mampu
menghadapi tantangan dalam proses persalinannya. Anjuran dokter untuk melakukan
tes potensi caesar merupakan pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat
bagi hidupnya. “Saya bersyukur diberkahi support system yang kuat dalam setiap
proses dari kehamilan, melahirkan hingga merawat si kembar,” tambah
Cynthia.
"Kami percaya bahwa setiap anak, apapun metode
kelahirannya, harus didukung agar siap dan tangguh menghadapi tantangan di masa
depan—termasuk tantangan imunitas bagi anak kelahiran caesar. Danone
Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui Nutriclub berharap dengan adanya
kegiatan diskusi ini, lebih banyak orang tua dapat mengetahui secara lengkap
informasi yang mereka perlukan dalam mempersiapkan kelahiran caesar dan khusus
bagi orang tua dengan anak lahir caesar dapat mendukung komposisi mikrobiota
sehat untuk mengoptimalkan sistem imunitas si Kecil. Sebagai komitmen untuk
mendukung kesehatan ibu dan anak di Indonesia, Nutriclub akan meluncurkan Tes
Potensi Caesar untuk membantu orang tua mengenali faktor risiko kelahiran
caesar sejak awal dan mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut si Kecil.
Selain itu, berbagai informasi seputar kehamilan, persiapan dan pasca-kelahiran
caesar juga dapat ditemukan di www.nutriclub.co.id,” tutup Arif Mujahidin,
Corporate Communications Director Danone Indonesia.