Manajemen dari produsen Es Krim ini juga mengombinasikan
unsur pencegahan di atas dengan upaya karitatif membantu beban ekonomi
masyarakat terdampak Pandemi Covid-19 di berbagai wilayah sekitar pabriknya
tersebut. Paralel dengan aktivitas penguatan APD dan 500.000 Es Krim ke 14
titik Rumah Sakit Rujukan dan Peristirahatan Tenaga Media Covid-19 di wilayah
Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.
“Pencegahan wabah ini dianggap sangat penting oleh
perusahaan. Kami berinisiatif secara mandiri dan sesuai kebijakan Pemerintah
untuk mulai membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid 19
di internal perusahaan. Sebagai perusahaan makanan yang selalu mengutamakan
kualitas produk, tentunya keberhasilan menjaga kualitas kesehatan karyawan
adalah salah satu unsur penting Aice untuk terus tumbuh di Indonesia,” jelas
Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group Holdings.
Sylvana menjelaskan bahwa Aice telah membuat sistem deteksi,
pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya.
Penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi
manajemen dari mulai operasi, SDM hingga legal dan security perusahaan. Hal ini
sudah menjadi protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh
karyawan, keluarganya termasuk juga distributor kami yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
Pada kesempatan berbeda, Ahmad Athoillah Praktisi Dokter
sekaligus Relawan Medis Gugus Tugas Covid-19 GP Ansor mengatakan bahwa semua
Perusahaan mesti melakukan upaya mandiri di tempatnya masing-masing.
Ia mengingatkan bahwa banyak sekali pekerja yang bermukim di
sekitar wilayah kantor atau pabrik. “Kegagalan mencegah penularan di dalam
kantor dan pabrik sudah pasti akan menimbulkan bencana bagi perusahaan
tersebut. Dan juga bencana yang besar bagi masyarakat sekitarnya,” tegas Dokter
yang dikenal banyak pihak dengan sapaan Gus Atho.
Upaya Aice di atas mendapatkan apresiasi tinggi dari Gus
Atho. Menurutnya, upaya mandiri yang dilakukan oleh Aice sudah tepat, dimana
pada Pandemi ini pencegahan harus dilakukan oleh semua pihak secara
bersama-sama dan bergotong-royong.
“Pencegahannya seperti karyawan wajib bermasker, rajin cuci
tangan dengan sabun atau hand sanitizer, yang sakit diistirahatkan dulu,
pemberian vitamin bagi karyawan untuk menaikkan stamina dan jarak posisi kerja
sesuai physical distancing yaitu dua meter. Dan jangan lupa, untuk sementara
jangan melakukan jabat tangan dulu,” tutup Gus Atho.
Langkah antisipasi Covid 19 di wilayah Aice Group
Pihak Aice Group sendiri merinci berbagai langkah antisipasi
seperti peningkatan sanitasi telah dijalankan oleh AICE baik di gedung kantor
maupun area pabriknya sejak masa awal pengumuman adanya Pandemi Covid-19 di
Indonesia. Prosedur pencegahan tersebut sudah diterapkan sejak pekerja memasuki
area pabrik. Mereka akan langsung dicek suhunya, kemudian mereka akan disemprot
oleh alkohol 70%. Hal yang sama juga dilakukan terhadap kendaraan yang masuk ke
dalam kawasan pabrik.
Prosedur tersebut dilanjutkan saat karyawan akan memasuki ke
dalam area kerjanya, sehingga mereka dicek suhunya dua kali, pada saat memasuki
area pabrik dan pada saat memasuki area kerja. Penyemprotan alkohol 70% kembali
dilakukan pada karyawan saat memasuki area produksi.
AICE juga lakukan disinfektasi pada pagi dan sore hari ke
area pabrik, menyediakan hand sanitizer di semua departemen, membagikan brosur
berupa tips pencegahan virus corona, dan juga menempatkan banner cara mencegah
virus corona di area yang sering dilalui karyawan. Tidak ketinggalan, AICE juga
menyiapkan pasokan cairan disinfektan yang dapat di bawa pulang oleh karyawan
secara cuma-cuma di area pabrik Cikarang. Diharapkan karyawan dapat
membersihkan rumah mereka, sehingga mereka senantiasa selalu terjaga kebersihan
dan juga kesehatannya baik di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.
“Sejak awal Maret, para karyawan Aice sudah bermasker di
seluruh area kantor. Aice menyediakan masker di pos keamanan utama, untuk para
pengemudi pengiriman ataupun tamu perusahaan. Sebelum memasuki kantor atau
pabrik, tiap orang harus menggunakan hand sanitizer yang tersedia. Keamanan
akan memeriksa suhu tubuh karyawan, termasuk tamu-tamu kami. Jika suhu di atas
37,2 ℃,
maka tamu akan disarankan untuk pulang sementara karyawan akan diwajibkan
diperiksa dokter perusahaan, dan diistirahatkan selama 14 hari, jika suhu sudah
normal maka akan diperiksa dokter kembali sebelum diijinkan bekerja. Sementara
itu, sebagai upaya perusahaan dalam rangka perlindungan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), seluruh karyawati hamil diminta Stay at Home, demikian
juga bagi karyawan yg memiliki sakit khusus dan mereka tetap mendapatkan Upah
Penuh,” jelas Sylvana.
Ia menjelaskan juga, setiap personil yang tinggal di mess
pabrik tidak diperbolehkan meninggalkan area pabrik, termasuk pada akhir pekan
tanpa persyaratan atau pengawasan. Ada aturan di mana kendaraan tidak boleh
memasuki area pabrik tanpa persetujuan. Ada juga persyaratan disinfektasi
bangunan dan area pabrik dua kali sehari.
“Selain karyawan kami, kami juga memperhatikan distributor
dan karyawannya. Perusahaan kami sudah membagikan masker dan mengeluarkan
pemberitahuan kepada mereka. Agar Aice dan semua mitranya dapat bahu membahu
disiplin menjalankan peraturan kesehatan saat Pandemi Covid-19 ini,” tutup
Sylvana.