GANLOP.COM – Corona Virus Disease (COVID-19) ditetapkan
sebagai pandemi oleh WHO. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah melakukan
beberapa langkah antisipatif guna meminimalisir penyebaran COVID-19 di
Indonesia, alah satu diantaranya adalah dengan menghentikan sementara kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
“Dampak penyebaran COVID-19 akan berbeda dari satu wilayah
ke wilayah lainnya. Kami siap dukung kebijakan yang diambil Pemda. Keamanan dan
keselamatan peserta didik serta guru dan tenaga kependidikan itu yang utama,”
Jelas Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Senada dengan Mendikbud, Kelas Pintar sebagai penyedia
solusi Pendidikan berbasis teknologi, mendukung langkah antisipatif pemerintah
guna meminimalisir penyebaran COVID-19.
“Selama satu bulan ke depan, Guru maupun siswa-siswi di
seluruh Indonesia bisa menggunakan solusi belajar online dari Kelas Pintar
secara gratis. Kami juga menambahkan jam operasional fitur Tanya menjadi 2 sesi
pada pukul 09:00 – 12:00 dan 18:00 – 21:00 untuk memaksimalkan proses
pembelajaran tetap berlanjut, kapan dan dari manapun” ujar Fernando Uffie,
Founder Kelas Pintar.
Menurut Uffie, penghentian sementara kegiatan belajar
mengajar di sekolah tak lantas membuat proses pembelajaran terhenti. Siswa bisa
tetap belajar secara online, guru bisa tetap memberikan pendampingan dalam
proses belajar siswa, dan orang tua bisa memonitor perkembangan belajar
anaknya. Semua itu bisa dilakukan dengan solusi Pendidikan berbasis teknologi
yang dikembangkan Kelas Pintar.
“Kelas Pintar bisa digunakan sebagai sarana belajar tanpa
menghilangkan interaksi antara siswa dengan gurunya di sekolah. Dengan begitu,
proses belajar siswa di sekolah tidak terputus, hanya lokasi belajarnya saja
yang berbeda. Ya, proses belajarnya dilakukan secara online,” jelas Uffie.
Hal tersebut dimungkinkan karena Kelas Pintar menyediakan
materi pelajaran yang sama dengan apa yang diberikan di sekolah. Baik dari sisi
content (sesuai kurikulum) maupun dari sisi jumlah mata pelajaran, yang terdiri
dari 8 mata pelajaran untuk kelas 1-3, 10 mata pelajaran untuk kelas 4-6, 7
mata pelajaran untuk kelas 7-9, dan 11 mata pelajaran untuk kelas 10-12. Dan
melalui fitur assessment, guru bisa membangun interaksi dengan siswa layaknya
proses pembelajaran di sekolah.
Dengan begitu, guru bisa tetap mengajar peserta didiknya
sesuai dengan kurikulum yang diajarkannya di sekolah dan siswa bisa melanjutkan
proses belajar dengan pendampingan dari gurunya. Bedanya, proses belajar
mengajarnya tidak dilakukan di ruang kelas, melainkan secara online melalui
solusi Kelas Pintar.
Cara untuk mendapatkan free access secara GRATIS, guru
maupun siswa hanya perlu mengunjungi laman https://www.kelaspintar.id atau
dengan men-download aplikasi Kelas Pintar yang ada di Google Play Store dan
Apple Apps Store serta melakukan pembelian paket Kelas Pintar Regular 1 bulan
dengan menggunakan kode kupon : KELASPINTAR. Free access dengan menggunakan
kupon tersebut berlaku hingga 16 April 2020.
Kelas Pintar juga memberikan free access kepada pihak
sekolah untuk menggunakan solusi belajar Kelas Pintar. Akses layanan secara
gratis tersebut bisa didapat dengan langsung menghubungi pihak Kelas Pintar di
nomor +6221-4040 3999 atau email ke
info@kelaspintar.id.
Sebagai informasi, solusi belajar Kelas Pintar yang dapat
diakses secara cuma-cuma ini mencakup semua mata pelajaran dari kelas 1 SD
sampai dengan SMA kelas 12, untuk semua penjurusan. Semua materi pelajaran yang
ada di Kelas Pintar juga telah disesuaikan dengan kurikulum terbaru (2013
revisi) dan hadir dalam beragam metode penyampaian, baik melalui text, audio,
mapun video. Kelas Pintar juga memiliki fasilitas Tanya yang dapat dimanfaatkan
oleh murid atau siswa mulai dari jam 09.00 – 12.00 dan 18.00 – 21.00.
Metode pembelajaran di Kelas Pintar menggunakan pendekatan
total learning yaitu Learn, Practice dan Test. Kelas Pintar juga memiliki
penguatan konsep melalui soal Latihan yang bervariasi seperti HOTS (Higher
Order Thinking Skills), Tanya Jawab, serta VBQ (Value Based Question).
Jumlahnya ratusan ribu. Semuanya dikumpulkan dan dirumuskan oleh lebih dari 200
tim akademis internal yang punya latar belakang panjang di dunia pendidikan.