GANLOP.COM - Terhitung sejak awal Januari 2020, secara resmi
COKELAT tak lagi diperkuat oleh Jackline “J” Rossy, vokalis yang telah mengawal
salah satu band pop rock terbaik Tanah Air tersebut selama kurang lebih tujuh
tahun. Atau tepatnya dimulai sejak 14 Desember 2011 silam.
Jackline menyatakan pengunduran dirinya setelah memutuskan
untuk melangkah ke jenjang pernikahan pada November 2019 lalu, dan lalu
berkonsentrasi pada program kehamilan. Kondisi fisik serta sisi psikologis
membuat Jackline harus menyisihkan kesibukannya di COKELAT dan memilih fokus
pada kehidupan pribadinya.
“COKELAT dan J berpisah dengan ‘manis’. Ia harus menjalani
kehidupan berkeluarganya, dan COKELAT harus terus berjalan di dunia musik,”
tutur Edwin Marshal Sjarif, gitaris COKELAT, menegaskan.
Bersama COKELAT, Jackline melahirkan album “#Like!” (2016)
yang dirilis secara independen, plus enam single berjudul “Dikhianati”, “Cinta
Matiku”, “Garuda”, “Peralihan Hati” via label Halo Entertainment Indonesia dan
“Anak Garuda” (Pro M) yang merupakan lagu tema untuk film berjudul sama,
produksi Butterfly Pictures.
Saat bersama COKELAT, Jackline adalah sosok yang tangguh dan
pekerja keras. Paling tidak itu yang diakui oleh Edwin dan Ronny Febry Nugroho,
pembetot bass sekaligus pendiri COKELAT.
“Tahun 2011/2012, saat itu banyak terjadi perubahan di
industri musik Tanah Air. Seperti RBT (ring back tone) dibenahi, era jualan
fisik juga mengalami pergeseran retail. Industri dan pelakunya terkena
dampaknya. Band kehilangan personel, musisi ganti profesi. Tapi di era itu
juga, COKELAT menemukan seorang sosok hebat. Jackline Rossy. Dia menemani kami
tur ke penjuru Nusantara, memberikan karya-karya yang indah dan melengkapi kami
- bahkan saat teman-teman kami yang ada sebelum J bergabung malah memisahkan
diri dari kami.,” urai Ronny mengenang.
Ungkapan senada juga dilontarkan Edwin. Menurutnya, perjalanan
COKELAT bersama Jackline dipenuhi hal seru dan menyenangkan. Khususnya saat
mereka masih bertiga - sebelum drummer Axel Andaviar dinyatakan resmi bergabung
pada awal Februari 2018 - Edwin melihat kerja keras serta konsistensi Jackline
membesarkan COKELAT, merilis single demi single dan menjalani panggung-panggung
tur, desa-desa hingga kota-kota besar di Indonesia.
“Tanpa lelah, tak pernah berhenti mengibarkan bendera
COKELAT di pentas musik nasional. Banyak kejutan yang terjadi; ditinggal beberapa
personel, berganti-ganti manajemen, berganti-ganti label rekaman hingga
akhirnya COKELAT bersama J berhasil merilis album ‘#Like!’ pada Maret 2016
secara independen. Terima kasih banyak J. Perjalanan bersama kamu akan selalu
kami kenang sebagai perjalanan hebat yang penuh keindahan,” ujar Edwin.
“Kami percaya pilihanmu adalah pilihan paling tepat di
antara banyak opsi yang lain,” imbuh Ronny. “Kami percaya bahwa semangat yang
kamu suntik ke COKELAT tidak akan padam walaupun kamu sudah tidak bersama kami
lagi. Terima kasih J, untuk tujuh tahun penuh perjuangan dan sukacita yang kita
jalani bersama. Doa yang terbaik untukmu Jackline Rossy.”
Saat ini, untuk kebutuhan panggung, COKELAT diperkuat
formasi Ronny, Edwin, Axel Andaviar dan Aiu Ratna, vokalis yang sebelumnya
tergabung di band Garasi.
COKELAT yang terbentuk di Bandung pada 25 Juni 1996 silam
sejauh ini telah melahirkan enam album studio, yaitu “Untuk Bintang” (2000),
“Rasa Baru” (2001), “Segitiga” (2003), “Dari Hati” (2004), “Panca Indera”
(2008) dan “#LIKE!” (2016). Karya-karya rekaman tersebut antara lain melejitkan
single “Pergi”, “Luka Lama”, “Segitiga”, “Jauh”, “Karena Kau Indah”, “Karma”
dan “Bendera”.