GANLOP.COM – PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui brand
Pepsodent berkolaborasi dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan
Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) kembali menggelar Bulan
Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang memasuki kali pelaksanaan kesepuluh.
Merayakan kesuksesan 10 tahun BKGN, Pepsodent menginisiasi gerakan “Indonesia
Tersenyum” yang mengajak semua orang menjadi “Pahlawan Senyum” guna mewujudkan
Indonesia bebas gigi berlubang.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Division Head
for Health & Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever
Indonesia menuturkan, “Gigi berlubang masih menjadi masalah besar di Indonesia,
buktinya hasil Riset Kesehatan Dasar (Riseksdas) 2018 menunjukkan bahwa 88,8%
masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang, bahkan permasalahan ini
juga dialami oleh 92,6% anak Indonesia berumur 5 tahun. Hal ini tentunya sangat
memprihatinkan, mengingat kondisi gigi susu sangat memengaruhi kondisi dan
struktur gigi permanen di masa mendatang.”
“Melihat masih dibutuhkannya edukasi berkelanjutan bagi
masyarakat Indonesia untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara konsisten,
di BKGN tahun ini Pepsodent memulai gerakan ‘Indonesia Tersenyum’ untuk
membebaskan senyum keluarga Indonesia dari gigi berlubang. Dalam gerakan ini,
tentunya kami merangkul kontribusi dari seluruh masyarakat Indonesia,” lanjut
drg. Mirah.
Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM., Ketua
Pengurus Besar PDGI memaparkan, “Kebiasaan masyarakat Indonesia dalam merawat
kesehatan gigi dan mulut merupakan tanggung jawab bersama yang masih perlu
dibenahi. Riskesdas 2018 memperlihatkan bahwa dari 94,7% masyarakat yang
menyikat gigi setiap hari, hanya 2,8% yang melakukannya di waktu yang tepat,
yaitu dua kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur. Yang tak kalah
memprihatinkan, ternyata 95,5% masyarakat Indonesia tidak pernah berkunjung ke
tenaga medis gigi.”
Melihat fakta ini, BKGN kembali digelar secara nasional
untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, mengedukasi masyarakat
Indonesia menyikat gigi pada pagi dan malam hari, serta berkunjung ke dokter
gigi setidaknya enam bulan sekali. Selama sembilan tahun, BGKN telah memberi
manfaat kepada 250.000 masyarakat Indonesia. Berkat kolaborasi Pepsodent dengan
lebih dari 100 PDGI Cabang dan 23 Fakultas Kedokteran Gigi di seluruh
Indonesia, 14.250 dokter gigi dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi juga ikut
terlibat di sepanjang pelaksanaan BKGN.
Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., Ketua AFDOKGI berkomentar,
”Pemeriksaan berkala penting dilakukan agar kondisi kesehatan gigi dan mulut
dapat terus terjaga. BKGN adalah momen tepat untuk memulai rutinitas ini karena
di semua Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang berpartisipasi, para dokter gigi
berpengalaman bersama mahasiswa FKG siap terjun langsung mengedukasi dan
memberikan pelayanan segenap masyarakat yang membutuhkan.”
Dalam mendukung gerakan “Indonesia Tersenyum” yang salah
satunya dilaksanakan melalui BKGN 2019, Pepsodent percaya bahwa setiap orang
dapat menjadi “Pahlawan Senyum” dengan caranya masing-masing. Mulai dari orang
tua, guru di sekolah, hingga anak-anak memiliki peran penting untuk melindungi
senyum keluarga Indonesia.
Tahun ini, peluncuran gerakan “Indonesia Tersenyum” di BKGN
2019 digelar dengan sangat istimewa. Bertempat di Plaza Barat Senayan Gelora
Bung Karno, acara ini dimeriahkan dengan kegiatan menarik seperti pemeriksaan
gigi gratis dan kegiatan sikat gigi bersama ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar,
games edukasi kesehatan gigi dan mulut, dan lainnya. Turut dihadiri oleh para
Dekan dari seluruh Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia serta ratusan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi di wilayah DKI Jakarta, acara ditutup dengan
penghargaan terhadap para “Pahlawan Senyum” yang telah berdedikasi membantu
masyarakat Indonesia terbebas dari masalah gigi berlubang.
Salah satunya ialah drg. Stella Lesmana, Sp.KGA., co-founder
komunitas KEJORA (KEsehatan untuk JunioR IndonesiA). Ia menerangkan, “Menjadi
seorang dokter tidak sekedar memberikan perawatan kepada pasien agar sembuh,
namun juga harus mampu mengedukasi agar pasien memiliki kebiasaan hidup sehat
yang lebih baik. Melalui komunitas KEJORA, kami melakukan banyak pengabdian
terhadap masyarakat dan menyebarluaskan edukasi tentang kesehatan gigi dan
mulut kepada anak dan orang tua, salah satunya melalui buku. Kami percaya buku
dapat menjadi media yang tepat bagi orang tua untuk menjelaskan pentingnya
merawat kesehatan gigi dan mulut secara lebih mudah dan menarik.” Hingga kini,
komunitas KEJORA telah merilis dua buku best-seller tentang kesehatan gigi dan
mulut.
Digelar di 24 Fakultas Kedokteran Gigi dan 40 cabang PDGI di
berbagai wilayah Indonesia hingga Desember mendatang, BKGN 2019 memiliki target
menjangkau 64.000 orang. “Kami ajak masyarakat untuk hadir dan memanfaatkan
layanan serta edukasi yang dipersembahkan di BKGN 2019 sehingga dapat membuat
‘Indonesia Tersenyum’ dengan lebih sehat,” tutup drg. Mirah.